Uncategorized

Olah Sampah Jadi Berkah

 

Mengolah sampah menjadi “harum” dan bermanfaat | tas spunbond grosir jakarta

 

tas spunbond grosir jakarta

Pupuk hasil olahan sampah itu lalu dijual ke pasaran, dan sebagian lagi ia jual ke kios-kios tanaman. Bisnis yang dijalankan Faisal cukup mengasilkan. Dalam sebulan rata-rata dapat memproduksi 1.500 karung. Satu karung pupuk dengan berat 10 kg dijual Rp9 ribu dan Rp12 ribu untuk yang berukuran 13 kg. “Alhamdulillah, kini saya sudah bisa memperkerjakan 4 orang karyawan. Mudah-mudahan ke depan usaha saya ini semakin lancar,” tandasnya.

Berawal dari meilhat banyak tumpukan sisa-sisa sampah di restoran ayahnya, Faisal mencoba membuat pupuk dari sampah. “Awalnya saya ke restoran ayah dan melihat sampah sisa-sisa hidangan restoran yang menumpuk setiap hari,” kata Faisal saat ditemui di tempat pengolahan sampahnya di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Kemudian berkembang, sampah tidak hanya diambil dari restoran ayahnya, tetapi juga dari masyarakat dan pasar. Hebatnya, yang didapat bukan hanya sampah. Ia juga mendapat iuran dari masyarakat dan pedagang yang sampahnya diambil.

Adalah Faisal Alfansury, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta yang mampu mengolah sampah menjadi “harum” dan bermanfaat serta memiliki nilai jual tinggi. Dengan keahliannya, Faisal mampu menjadikan sampah menjadi barang berharga dan mempunyai nilai ekonomis. Ia mengubah berbagai bahan yang berasal dari sisa bahan makanan dari restoran dan rumah tangga serta kotoran hewan tersebut, menjadi kompos.

Mengolah Sampah Menjadi Berkah Lewat Bank Sampah | tas spunbond grosir jakarta

Tidak hanya itu, perkembangan penduduk kota Jakarta yang sangat pesat menyebabkan beban sampah terus bertambah. Untuk itu, Pemerintah diharapkan untuk senantiasa mengajak warga agar bijak mengolah sampah secara mandiri dan inovatif.

Secara lebih luas, pemerintah sebenarnya dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah jika dapat memaksimalkan pembentukan Bank Sampah di masyarakat. Namun, yang perlu diperhatikan dalam pembentukan bank sampah tersebut adalah sosialisasi, pelatihan, dan motivasi. Hal ini termasuk ke dalam proses untuk merubah pola pikir masyarakat terhadap sampah dan bagaimana cara memperlakukan sampah tersebut agar menghasilkan keuntungan bagi masyarakat.

“Selain itu, dapat merubah perilaku masyarakat, menambah kepedulian dan jiwa gotong royong, dan memunculkan generasi peduli sampah, serta manfaat ekonomi yang didapat warga dari pengelolaan sampah,” ujarnya.

Sementara Lurah Cipete Utara, M Yohan, mengungkapkan, keberadaan Bank Sampah Kirai Mandiri dapat memberikan sejumlah aspek manfaat kepada masyarakat. Salah satunya adalah merubah cara pandang masyarakat tentang pengelolaan sampah.

( Baca : Tularkan Semangat Kelola Lingkungan )

”Idealnya rumah tangga sudah bisa menyelesaikan masalah sampah ini dengan melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik sejak awal. Terlebih sampah non-organik bernilai ekonomis, sedangkan sampah organik bisa dijadikan kompos,” kata Eti dalam keterangan resmi yang diterima Republika, beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Bank Sampah Kirai Mandiri, Eti Sulistiani, pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga sebaiknya dimaksimalkan. Pasalnya, sebagian sampah rumah tangga tersebut sebenarnya masih memiliki manfaat.

Saat ini, di Bank Sampah Kirai Mandiri, rata-rata sampah yang dapat terkumpul mencapai 1.180 kg per bulan. Angka ini didapat dari sekitar 200 nasabah yang aktif dan berasal dari warga sekitar RW01. Pada masa mendatang, jumlah nasabah Bank Sampah Kirai Mandiri ini pun diperkirakan akan terus bertambah.

PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) yang terintegrasi dengan Artha Graha Peduli berupaya untuk menciptakan lingkungan hijau dan bersih dari sampah dengan menerapkan pengelolaan sampah yang baik. Program itu berupa Bank Sampah Kirai Mandiri yang dilakukan bersama warga RW01, Cipete Utara, Jakarta Selatan.

Salah satu motivasi agar warga menjadi mandiri dalam pengelolaan sampah adalah dengan mengolah sampah menjadi warga. Hal ini dilakukan dengan adanya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Alhasil, penyerapan sampah di tingkat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang.

Menyulap Kain Perca Menjadi Barang yang Lebih Berharga | tas spunbond grosir jakarta

Kain perca pun dapat digunakan untuk menghias agenda seperti ini. Jadi, mulai sekarang bila sekiranya memiliki kain perca, jangan dibuang ya. Karena dari selembar kain perca kita dapat membuat sesuatu yang bernilai dan berharga baik untuk diri kita maupun orang lain.

Kembali ke tas sling, tas ini dibuat dengan hanya mengandalkan feeling saja, asal gunting, lipat, dan jahit. tidak memakai pola dan teknik menjahit yang ribet. Jahitannya pun agak miring-miring, maklum silindris hihi ngeles. Bila sekiranya ada yang terlihat ganjil dengan penampakannya, maka saya bongkar lagi jahitannya. Benar-benar maksa pokoknya. Contohnya, pita polkadot ungu yang berjajar tiga itu, akhirnya saya bongkar lagi, karena setelah ditilik-tilik, kok kayaknya pita-pita itu tidak berada di tempat yang tepat.

Tas sling yang pernah saya buat di atas pun begitu, walaupun telah menggunakan mesin jahit namun jahitannya belum rapi benar. Saya sebenarnya hanya bisa membuat totebag, apalagi sebelum mempunyai mesin jahit, walaupun termehek-mehek menjahit dengan tangan tidak membuat saya patah arang. Jahitan tangan saya sungguh tidak menawan, berbeda dengan jahitan tangan simbah yang sangat rapih dalam menjahit semua kebaya kutubarunya dengan pola yang sama, hanya berbeda kain saja.

Potongan kain felt ini saya dapatkan dari sisa pembuatan kaos aplikasi felt yang dulu pernah saya kerjakan untuk beberapa customer kesayangan. Nah, dua jenis bahan inilah yang paling banyak saya gunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti bros, kaleng tempat menyimpan pulpen, tempat ponsel, baju, pelapis busa kursi rotan sampai tas dan semuanya di buat dengan modal pengetahuan jahitan amatiran.

Saya adalah penyuka kerajinan tangan, bagi saya segala sesuatu yang dibuat langsung oleh tangan memiliki nilai seni tersendiri. Oleh karena itu, ketika melihat tumpukan kain perca berwarna warni menganggur, langsung saja saya kumpulkan dan membawanya pulang. Selain kain perca katun, saya pun memiliki kain perca berjenis felt.

Kain perca yang tadinya tidak berharga, bila telah disulap menjadi sebuah produk kerajinan tangan nilainya akan bertambah. Ya, kain perca ternyata memberikan sebuah peluang bisnis tersendiri dengan keuntungan yang cukup menggiurkan.

Dulu ketika saya masih bekerja di salah satu perusahaan sepatu dan sandal wanita, setiap bulannya selalu ada pengeluaran untuk membeli kain perca. Kain perca ini digunakan dalam proses finishing sepatu dan sandal kulit sebelum akhirnya masuk kotak dan dikirim kepada toko atau distributor yang memesannya. Selain untuk kebutuhan industri, kain perca juga kerap digunakan untuk membuat kerajinan tangan.

Kain perca adalah sisa potongan dari gulungan kain yang tidak dipakai lagi dalam proses produksi pakaian atau produksi tekstil lainnya. Kain perca biasanya berbahan katun, kaos, Teteron Cotton (TC), wool, lycra, ceruti, chiffon, satin, denim, rayon, sutra, polyester dan flannel dengan warna yang beragam. Di dalam dunia perkainan kain perca acap kali disebut dengan majun.

Salah satu tempat favorit di rumah kakak saya adalah paviliunnya. Mengapa? Karena di sana saya bisa menemukan banyak sekali tumpukan kain perca sisa konveksi. Ibarat mengaduk-aduk barang obralan, gerombolan kain perca yang berwarna warni itu pun membuat saya betah berlama-lama disana.

 

tas spunbond grosir jakarta

Leave a comment